Apa itu yield kopi? Yield kopi adalah konsep penting dalam dunia kopi yang mempengaruhi rasa dan kualitas seduhan. Dalam panduan spesial ini, kami akan membantu Anda memahami lebih lanjut tentang yield kopi. Yield menggambarkan seberapa banyak zat yang terekstrak dari bubuk kopi dan larut ke dalam hasil seduhannya. Yield yang ideal berada di rentang 18-22%. Jika hasil di atas 22%, seduhan akan terlalu pahit, sedangkan jika di bawah 18%, seduhan akan terasa tawar. Yield ditentukan oleh beberapa faktor, seperti tingkat kehalusan gilingan kopi, waktu seduh, dan suhu air yang digunakan.
Selain yield, kami juga akan menjelaskan tentang strength kopi, yaitu persentase kopi dibandingkan dengan air di hasil seduhannya. Strength yang ideal adalah antara 1,15-1,35% Total Dissolved Solids. Panduan ini juga mengenalkan brewing control chart, yang merupakan representasi dari yield dan strength yang ideal. Untuk mendapatkan yield dan strength yang tepat, perlu memperhatikan brewing ratio, yaitu perbandingan antara berat kopi dengan berat air yang digunakan.
Perlu diketahui bahwa yield dan strength kopi memiliki pengaruh yang signifikan pada rasa dan kualitas seduhan. Oleh karena itu, kami akan memberikan panduan yang lengkap dan mudah dipahami serta mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi yield dan strength kopi. Mulai dari memilih biji kopi berkualitas, menggiling dengan tingkat kehalusan yang tepat, memperhatikan kualitas dan suhu air, hingga meratakan ekstraksi.
Dengan memperhatikan semua aspek penyeduhan kopi, Anda dapat menikmati secangkir kopi yang nikmat sesuai dengan selera masing-masing. Mari kita mulai memahami yield kopi lebih dalam!
Sejarah dan Signifikansi Yield Kopi
Pada tahun 1950-an, National Coffee Association menugaskan Dr. Ernest E. Lockhart dari MIT untuk mempelajari “kualitas seduhan kopi”. Inisiatif ini kemudian mengarah pada pembentukan Coffee Brewing Institute (CBI) yang fokus pada riset industri dan preferensi pelanggan terhadap kopi di Amerika Serikat. CBI kemudian bergabung dengan Coffee Brewing Center (CBC) dan menjadi pusat penelitian kopi yang relevan, mempelajari tentang macam-macam metode dan teknik penyeduhan kopi.
Pada 1960-an, Midwest Research Institute (MRI) memperkenalkan grafik Yield dan Strength yang diadopsi oleh Specialty Coffee Association of America (SCAA). Yield menggambarkan seberapa banyak zat yang terekstrak dari bubuk kopi dan larut ke dalam hasil seduhannya, sedangkan Strength mengukur persentase kopi dibandingkan dengan air di hasil seduhannya. Yield dan Strength yang ideal jatuh di dalam rentang 18-22% dan 1,15-1,35% Total Dissolved Solids.
Untuk mencapai hasil seduhan yang baik, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti tingkat kehalusan gilingan kopi, waktu seduh, suhu air, dan brewing ratio. Brewing ratio adalah perbandingan antara berat kopi dengan berat air yang digunakan untuk menyeduhnya. Dengan mengubah brewing ratio, strength dapat dikendalikan. Brewing Control Chart, dengan patokan golden ratio 1:17,42 (atau 60g/L), memberikan berbagai kombinasi yield dan strength yang ideal. Namun, Brewing Control Chart ini berlaku hanya untuk kopi dengan tingkatan roasting medium dan untuk semua metode manual brewing.
Pengertian Yield dan Strength
Yield adalah ukuran seberapa banyak zat yang terekstrak dari bubuk kopi dan larut ke dalam hasil seduhan. Yield yang ideal untuk kopi berada dalam rentang 18-22%. Jika yield di atas 22%, kopi akan terasa terlalu pahit, sedangkan jika di bawah 18%, kopi akan cenderung tawar. Beberapa faktor yang mempengaruhi yield adalah tingkat kehalusan gilingan kopi, waktu seduh, dan suhu air yang digunakan.
Sementara itu, strength merupakan persentase konsentrasi kopi dalam hasil seduhan dibandingkan dengan air. Strength yang ideal untuk kopi berada antara 1,15-1,35% Total Dissolved Solids. Jika strength di atas 1,35%, kopi dianggap terlalu pekat, sedangkan di bawah 1,15% dianggap terlalu encer. Cara mengukur strength adalah dengan memanaskan hasil seduhan kopi hingga air menguap dan hanya menyisakan padatan kopi, kemudian padatan tersebut ditimbang.
Pada brewing control chart yang digunakan dalam industri kopi, yield dan strength diplot untuk memperoleh hasil seduhan yang ideal. Untuk mencapai yield dan strength yang diinginkan, penggunaan brewing ratio dapat diubah-ubah. Brewing ratio adalah perbandingan antara berat kopi dengan berat air yang digunakan untuk menyeduh. Penggunaan brewing ratio yang lebih tinggi akan menghasilkan kopi dengan strength yang lebih pekat.
Dalam proses penyeduhan kopi, penting untuk memperhatikan berbagai faktor seperti pemilihan biji kopi yang baik, tingkat kehalusan gilingan, suhu air, dan waktu seduh. Dengan memperhatikan semua hal tersebut, diharapkan yield dan strength yang dihasilkan jatuh di daerah keseimbangan optimal pada brewing control chart. Namun, perlu diingat bahwa selain angka-angka yang terukur, nikmatnya secangkir kopi juga ditentukan oleh selera individu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Yield Kopi
Yield kopi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat kehalusan gilingan kopi, waktu seduh, suhu air yang digunakan, dan beberapa faktor lainnya. Yield menggambarkan seberapa banyak zat yang terekstrak dari bubuk kopi dan larut ke dalam hasil seduhannya. Yield yang terlalu tinggi akan membuat kopi terasa pahit, sedangkan yield yang terlalu rendah akan membuat kopi terasa tawar.
Strength kopi menggambarkan persentase kopi dibandingkan dengan air di hasil seduhannya. Strength yang terlalu tinggi akan membuat kopi terlalu pekat, sedangkan strength yang terlalu rendah akan membuat kopi terlalu encer. Dengan menggunakan brewing ratio yang tepat, yield dan strength dapat dikendalikan sesuai dengan preferensi masing-masing individu.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi yield kopi lainnya meliputi kehalusan gilingan kopi, waktu seduh, dan suhu air yang digunakan. Gilingan kopi yang terlalu halus akan membuat kopi menjadi terlalu kuat, sedangkan gilingan kopi yang terlalu kasar akan membuat kopi menjadi terlalu lemah. Waktu seduh yang terlalu lama akan membuat kopi menjadi terlalu pahit, sedangkan waktu seduh yang terlalu singkat akan membuat kopi menjadi terlalu tawar. Suhu air yang terlalu rendah akan membuat ekstraksi zat dari kopi menjadi kurang maksimal, sedangkan suhu air yang terlalu tinggi akan membuat kopi menjadi terlalu kuat.
Untuk menghasilkan yield kopi dan strength yang ideal, diperlukan perhatian pada seluruh proses penyeduhan kopi, seperti pemilihan biji kopi yang segar dan berkualitas baik, tingkat kehalusan gilingan kopi sesuai metode seduhnya, kualitas dan suhu air yang digunakan, serta ekstraksi yang merata. Brewing Control Chart merupakan alat yang digunakan untuk memplot yield dan strength yang ideal serta membantu dalam mendapatkan hasil seduhan yang baik dan konsisten. Namun, perlu dicatat bahwa Brewing Control Chart tidak berlaku untuk espresso dan biji kopi dengan tingkat sangraian dark.
Pengaruh Kelembutan Gilingan Terhadap Yield Kopi
Semakin halus gilingan kopi, semakin tinggi yield yang akan dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh kontak yang lebih baik antara air dan bubuk kopi pada tingkat kehalusan yang lebih halus. Oleh karena itu, penting untuk memilih tingkat kehalusan gilingan yang tepat untuk mendapatkan yield yang optimal.
Pengaruh kelembutan gilingan terhadap yield kopi sangat penting dalam mendapatkan hasil seduhan kopi yang baik. Yield atau solubles yield menggambarkan jumlah zat yang terekstrak dari bubuk kopi ke dalam hasil seduhan. Jika yield terlalu tinggi, hasil seduhan akan terlalu pahit, sedangkan jika terlalu rendah, hasil seduhan akan terasa tawar. Faktor-faktor yang mempengaruhi yield antara lain tingkat kehalusan gilingan kopi, waktu seduh, suhu air, dan faktor lainnya.
Selain itu, kelembutan gilingan juga berpengaruh terhadap strength atau konsentrasi kopi dalam hasil seduhan. Untuk mendapatkan yield dan strength yang optimal, perlu memperhatikan rasio seduh atau brewing ratio yang sesuai. Brewing ratio adalah perbandingan antara berat kopi dengan berat air yang digunakan untuk menyeduhnya. Dengan yield tetap, strength dapat dikendalikan dengan mengubah-ubah brewing ratio.
Pemilihan biji kopi yang segar dan berkualitas baik, gilingan kopi yang sesuai, serta pengaturan suhu air dan waktu seduh yang tepat juga menjadi faktor penting dalam proses penyeduhan kopi.
Peranan Waktu Seduh dalam Yield Kopi
Semakin lama waktu seduh, semakin tinggi yield yang akan tercapai. Namun, hal ini perlu dikontrol agar yield berada dalam rentang ideal antara 18-22%. Yield menggambarkan seberapa banyak zat yang terekstrak dari bubuk kopi dan larut ke dalam hasil seduhan. Jika yield terlalu tinggi, rasa kopi akan terlalu pahit. Sebaliknya, jika yield terlalu rendah, rasa kopi akan cenderung tawar. Oleh karena itu, waktu seduh perlu diperhatikan agar mencapai yield yang optimal dan menghasilkan kopi yang enak.
Untuk memperoleh yield yang tepat, brewing ratio dapat diatur dengan cara mengubah rasio kopi-air. Namun, perlu diingat bahwa brewing ratio ini hanyalah patokan umum dan dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Selain itu, strength juga merupakan faktor penting dalam penyeduhan kopi. Strength menggambarkan persentase kopi dalam hasil seduhan dibandingkan dengan air. Untuk mendapatkan strength yang sesuai, brewing ratio dapat diubah-ubah. Jika ingin kopi yang lebih pekat, gunakan brewing ratio yang lebih tinggi.
Perlu diingat bahwa proses penyeduhan kopi melibatkan beberapa faktor selain waktu seduh dan brewing ratio, seperti pemilihan biji kopi yang baik, tingkat kehalusan gilingan yang sesuai, suhu air yang tepat, dan ekstraksi yang merata. Dengan memperhatikan semua faktor ini, diharapkan dapat menghasilkan secangkir kopi yang nikmat dan sesuai dengan selera kita.
Pengaruh Suhu Air terhadap Yield Kopi
Semakin tinggi suhu air yang digunakan, semakin tinggi yield yang akan diperoleh dalam proses penyeduhan kopi. Yield atau ekstraksi kopi menggambarkan seberapa banyak zat yang terekstrak dari bubuk kopi dan larut ke dalam hasil seduhan. Idealnya, yield kopi sekitar 18-22% untuk mendapatkan seduhan yang dianggap baik. Jika yield melebihi 22%, seduhan akan terasa pahit, sedangkan jika di bawah 18%, seduhan akan cenderung tawar.
Suhu ideal untuk mencapai yield yang baik adalah sekitar 92-96 derajat Celsius. Suhu yang terlalu rendah dapat menghasilkan yield yang rendah dan kurang optimal, sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan overextracted dan seduhan yang pahit. Selain suhu, faktor lain seperti tingkat kehalusan gilingan kopi dan waktu seduh juga mempengaruhi yield kopi.
Selain yield, strength atau konsentrasi kopi juga penting. Strength dinyatakan dalam Total Dissolved Solids (TDS) dan dapat dikendalikan dengan mengubah-ubah brewing ratio. Golden ratio, yaitu perbandingan 1:17,42 antara berat kopi dengan berat air, menjadi patokan umum dalam penyeduhan kopi. Namun, faktor-faktor seperti jenis biji kopi, tingkat kehalusan gilingan, dan suhu air juga perlu diperhatikan agar mendapatkan hasil seduhan kopi yang nikmat.
Mengenal Strength Kopi
Strength kopi, juga dikenal sebagai solubles concentration, adalah persentase kopi dibandingkan dengan air di hasil seduhan. Ini adalah konsep penting dalam menyeduh kopi agar mendapatkan hasil yang baik dan konsisten.
Ada dua konsep penting yang harus dipahami, yaitu yield dan strength. Yield menggambarkan seberapa banyak zat yang terekstrak dari bubuk kopi dan larut ke dalam hasil seduhannya. Sedangkan strength merupakan persentase kopi dibandingkan dengan air di hasil seduhannya.
Dalam Brewing Control Chart, yield yang ideal berada di rentang 18-22%, sedangkan strength yang ideal antara 1,15-1,35% Total Dissolved Solids. Yield ditentukan oleh faktor-faktor seperti tingkat kehalusan gilingan kopi, waktu seduh, suhu air yang digunakan, dan lain-lain. Sedangkan strength dapat dikendalikan dengan mengubah brewing ratio.
Selain itu, penting untuk memperhatikan keseluruhan proses penyeduhan kopi, mulai dari memilih biji kopi yang segar dan berkualitas baik, menggiling sesuai metode seduh, memperhatikan kualitas dan suhu air, dan memastikan ekstraksi terjadi secara merata. Brewing Control Chart ini berlaku untuk semua metode manual brewing kecuali espresso dan biji kopi dengan tingkatan dark roast.
Mencapai Yield dan Strength yang Ideal
Untuk mencapai yield dan strength yang ideal, perlu memperhatikan brewing ratio atau rasio seduh dan menggunakan brewing control chart sebagai panduan. Yield atau solubles yield menggambarkan seberapa banyak zat yang terekstrak dari bubuk kopi dan larut ke dalam hasil seduhan. Idealnya, yield berada di rentang 18-22%. Kelebihan yield dapat membuat seduhan terlalu pahit, sementara kekurangan yield akan membuatnya terasa tawar. Faktor yang mempengaruhi yield antara lain tingkat kehalusan gilingan kopi, waktu seduh, dan suhu air yang digunakan.
Strength atau solubles concentration, di sisi lain, merupakan persentase kopi dibandingkan dengan air di hasil seduhan. Strength ideal berada di antara 1,15-1,35% Total Dissolved Solids. Jika strength terlalu tinggi, kopi akan terasa terlalu pekat, sementara jika terlalu rendah, kopi akan terasa terlalu encer. Untuk mengendalikan strength, dapat dilakukan dengan mengubah-ubah brewing ratio atau rasio seduh. Brewing ratio adalah perbandingan antara berat kopi dengan berat air yang digunakan untuk menyeduhnya.
Untuk mencapai yield dan strength yang tepat, perlu diperhatikan juga dalam memilih biji kopi yang segar dan berkualitas baik, menggiling dengan tingkat kehalusan yang sesuai, menggunakan air yang berkualitas, dan mengedepankan ekstraksi yang merata. Dalam hal seduhan espresso, brewing control chart tidak berlaku karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan kopi seduh biasa.
Dengan memperhatikan semua faktor tersebut dan mempraktikkan brewing ratio yang sesuai, kita dapat mencapai yield dan strength yang ideal dalam seduhan kopi kita. Namun, tidak hanya angka yang menentukan kenikmatan secangkir kopi, melainkan juga seni dan selera pribadi. Jadi, biarkan lidah kita menjadi juri dan sesuaikan proses penyeduhan agar menghasilkan secangkir kopi yang nikmat sesuai dengan selera kita sendiri.
Menentukan Brewing Ratio yang Tepat
Brewing ratio, atau rasio antara berat kopi dan berat air dalam penyeduhan, perlu dipilih dengan cermat untuk mengendalikan strength seduhan. Memperhatikan rasio ini akan membantu kita memilih seberapa banyak bubuk kopi dan air yang harus digunakan dalam penyeduhan untuk mendapatkan yield dan strength yang ideal.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, brewing ratio berperan penting dalam mendapatkan yield dan strength yang ideal. Namun, patokan Brewing Control Chart tidak selalu mutlak harus diikuti. Ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi hasil seduhan kita, seperti kualitas biji kopi, tingkat kehalusan gilingan, suhu air, dan waktu seduhan. Oleh karena itu, penting untuk menggabungkan sisi ilmiah dan seni dalam penyeduhan kopi agar menghasilkan secangkir kopi yang sesuai dengan selera kita.
Untuk menentukan brewing ratio yang tepat, kita dapat menggunakan Golden Ratio sebagai acuan awal dalam bereksperimen. Golden ratio mengandalkan perbandingan ideal antara berat kopi dan berat air sebesar 1:2. Namun, perlu dicatat bahwa angka ini dapat disesuaikan dengan preferensi kita masing-masing.
Saat menggunakan brewing ratio, pastikan bahwa bubuk kopi terendam sepenuhnya dalam air dan bahwa waktu seduhan tidak terlalu lama atau terlalu pendek. Hal ini akan memastikan bahwa ekstraksi merata terjadi dan menghasilkan yield dan strength yang ideal. Selain itu, perhatikan juga kualitas biji kopi, tingkat kehalusan gilingan, dan suhu air yang digunakan. Semua faktor ini akan mempengaruhi cita rasa hasil seduhan kita.
Jadi, dalam menentukan brewing ratio yang tepat, ingat bahwa tidak ada satu patokan tunggal yang mutlak untuk semua jenis kopi. Lakukan eksperimen dan sesuaikan dengan preferensi kita masing-masing untuk mendapatkan secangkir kopi yang ideal.
Memperhatikan Proses Penyeduhan Secara Keseluruhan
Penting untuk memperhatikan setiap tahap penyeduhan kopi mulai dari pilihan biji kopi yang segar, gilingan yang sesuai, kualitas dan suhu air yang digunakan, waktu seduh yang tepat, hingga ekstraksi yang merata. Proses penyeduhan kopi merupakan seni dan sains yang menggabungkan akurasi ilmiah dengan selera subjektif.
Untuk memastikan kualitas penyeduhan kopi yang baik, pastikan untuk menggunakan biji kopi berkualitas yang segar dan diolah dengan benar. Pilih gilingan kopi yang sesuai dengan metode penyeduhan yang digunakan untuk menghasilkan hasil seduhan yang ideal. Selain itu, pastikan untuk menggunakan air berkualitas dan suhu air yang sesuai untuk menghasilkan ekstraksi yang merata.
Perhatikan waktu seduh yang tepat. Hal ini sangat penting karena waktu seduh memengaruhi yield dan strength kopi. Pastikan untuk menyesuaikan waktu seduh dengan metode penyeduhan dan hasil seduhan yang diinginkan. Ingatlah bahwa semakin lama waktu seduh, semakin tinggi yield kopi yang dihasilkan.
Efek suhu air pada ekstraksi juga perlu diperhatikan. Suhu air yang terlalu panas dapat menghasilkan ekstraksi yang berlebihan dan menyebabkan rasa kopi menjadi pahit. Suhu air yang terlalu dingin, di sisi lain, dapat menghasilkan ekstraksi yang kurang dan menghasilkan rasa kopi yang hambar.
Terakhir, pastikan ekstraksi merata dengan menggunakan teknik penyeduhan yang benar untuk menghindari hasil seduhan yang tidak merata. Dapat dilakukan dengan teknik pengadukan atau goyang-goyang.
Meski Coffee Brewing Control Chart berlaku untuk kopi medium roast dan semua metode penyeduhan manual, prinsip keseluruhannya dapat diterapkan pada semua jenis kopi. Dalam rangka mencapai yield dan strength yang ideal, pastikan untuk memperhatikan setiap tahap penyeduhan kopi mulai dari pilihan biji kopi yang segar hingga ekstraksi yang merata.
Kesimpulan
Dalam memahami yield kopi, penting untuk memperhatikan yield dan strength seduhan serta menjaga proses penyeduhan dengan akurat. Perubahan kecil dalam tingkat kehalusan gilingan kopi, waktu seduh, dan suhu air dapat mempengaruhi yield dan strength secara signifikan. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi yield kopi dan mengambil langkah-langkah untuk mengoptimalkannya.
Brewing Control Chart dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan seduhan kopi yang ideal, dengan yield antara 18-22% dan strength antara 1,15-1,35% Total Dissolved Solids. Namun, patokan ini hanya sebagai titik awal dan hasil yang nikmat juga dipengaruhi oleh selera pribadi.
Untuk mendapatkan secangkir kopi yang nikmat sesuai dengan selera Anda sendiri, pilihlah biji kopi yang berkualitas baik dan giling dengan tingkat kehalusan yang sesuai. Pastikan juga untuk menggunakan air yang berkualitas dan memperhatikan waktu seduh yang tepat agar ekstraksi merata.
Setiap cangkir kopi akan memberikan kenikmatan sesuai dengan selera Anda jika mengikuti panduan yang tepat dan memperhatikan setiap aspek dalam proses penyeduhan kopi. Nikmati segelas kopi yang berkualitas tinggi dengan rasa yang sesuai dengan selera Anda sendiri.
FAQ
Q: Apa itu yield kopi?
A: Yield kopi adalah ukuran seberapa banyak zat yang terekstrak dari bubuk kopi dan larut ke dalam hasil seduhan.
Q: Mengapa yield kopi penting dalam dunia kopi?
A: Yield kopi dapat mempengaruhi rasa dan kualitas seduhan kopi.
Q: Apa yang mempengaruhi yield kopi?
A: Faktor yang mempengaruhi yield kopi meliputi tingkat kehalusan gilingan kopi, waktu seduh, suhu air, dan beberapa faktor lainnya.
Q: Bagaimana pengaruh kelembutan gilingan terhadap yield kopi?
A: Semakin halus gilingan kopi, semakin tinggi yield-nya.
Q: Bagaimana pengaruh waktu seduh terhadap yield kopi?
A: Semakin lama waktu seduh, semakin tinggi yield-nya.
Q: Bagaimana pengaruh suhu air terhadap yield kopi?
A: Semakin tinggi suhu air yang digunakan, semakin tinggi pula yield-nya.
Q: Apa itu strength kopi?
A: Strength kopi merupakan persentase kopi dibandingkan dengan air di hasil seduhan.
Q: Apa batasan strength kopi yang ideal?
A: Strength kopi yang ideal berada antara 1,15-1,35% Total Dissolved Solids.
Q: Apa itu brewing ratio?
A: Brewing ratio adalah perbandingan antara berat kopi dan berat air yang digunakan dalam penyeduhan.
Q: Bagaimana mencapai yield dan strength yang ideal?
A: Untuk mencapai yield dan strength yang ideal, perhatikan brewing ratio dan gunakan brewing control chart sebagai panduan.
Q: Apa yang perlu diperhatikan dalam proses penyeduhan kopi?
A: Pilih biji kopi yang segar dan berkualitas baik, giling sesuai kehalusan yang dibutuhkan, perhatikan kualitas dan suhu air yang digunakan, seduh dalam waktu yang pas, dan usahakan ekstraksi terjadi secara merata.
Q: Apakah brewing control chart berlaku untuk semua jenis kopi?
A: Brewing control chart hanya berlaku untuk tingkatan roasting medium dan metode manual brewing. Chart ini tidak berlaku untuk espresso dan biji kopi dengan tingkatan dark roast.
Q: Apakah brewing control chart merupakan patokan yang tetap?
A: Brewing control chart hanya menjadi panduan umum yang dapat disesuaikan dengan selera masing-masing individu.
Link Sumber
- https://www.manualbrewing.com/yield-dan-strength-sebuah-pengantar/?amp=1
- https://coffeeland.co.id/brew-ratio-rahasia-sajian-nikmat-espresso/
- https://coffeeland.co.id/coffee-brewing-control-chart-panduan-mendasar-penyeduhan-kopi/
- https://www.autofun.co.id/kumpulkan-faq/teleskopik-kemudi-toyota-agya-1656051619905
- https://www.ejournal.widyamataram.ac.id/index.php/agrotech/article/view/278/175
- https://warkopstarbak.wordpress.com/2020/09/23/yield-dan-strength-sebuah-pengantar/
- https://www.matabiovision.com/yield-kopi-adalah/
- https://www.nescafe.com/id/artikel/mengenal-proses-ekstraksi-kopi
- https://www.gordi.id/blogs/updates/home-brewers-seberapa-banyak-kamu-tahu-tentang-ekstraksi
- https://journals.usm.ac.id/index.php/jtphp/article/download/4545/2424
- https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jtep/article/download/41152/24010/
- https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/download/33128/20490
- https://repository.bakrie.ac.id/6264/37/00. Cover.pdf